KONSEP
TEORI ANTRIAN
. Populasi dan Cara Kedatangan Pelanggan
a) Populasi
Populasi yang akan Dilayani
(calling population) Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya
orang, mobil, panggilan telepon untuk dilayani, dan lain – lain. Unsur ini
sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau
biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya
merupakan variabel acak. Menurut Levin, dkk (2002), variable acak adalah suatu
variabel yang nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dari percobaan acak.
Variabel acak dapat berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya
dimungkinkan memiliki beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak
diskrit. Sebaliknya bila nilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang
tertentu, ia dikenal sebagai variabel acak kontinu.
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).
b) Distribusi Kedatangan
Secara umum, formula garis
tunggu antrian memerlukan informasi tingkat kedatangan unit per periode waktu
(arrival rate). distribusi kedatangan bisa teratur - tetap dalam satu periode.
Artinya kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan
berikutnya memiliki periode waktu yang sama. Kedatangan yang seperti ini
biasanya hanya ada di sistem produksi dimana antrian dikendalikan oleh
mesin. Kedatangan yang teratur sering kita jumpai pada proses pembuatan/
pengemasan produk yang sudah distandardisasi. Pada proses semacam ini,
kedatangan produk untuk diproses pada bagian selanjutnya biasanya sudah
ditentukan waktunya, misalnya setiap 30 detik.
Pada banyak kasus dalam praktek, kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya bersifat variabel atau acak (random).Kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak kita jumpai misalnya kedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu
Pada banyak kasus dalam praktek, kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya bersifat variabel atau acak (random).Kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak kita jumpai misalnya kedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu
- Dengan cara menganalisa kedatangan per satuan waktu untuk melihat apakah waktu kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian mengikuti pola distribusi statistik tertentu. Biasanya kita mengasumsikan bahwa waktu kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya berdistribusi eksponensial.
- Dengan cara menetapkan lama waktu (T) dan mencoba menentukan berapa banyak unit/ pelanggan yang datang ke dalam sistem dalam kurun waktu T. Secara spesifik biasanya diasumsikan bahwa jumlah kedatangan per satuan waktu mengikuti pola distribusi Poisson.
Contoh : Kedatangan digambarkan
dalam jumlah satu waktu, dan bila kedatangan terjadi secara acak, informasi
yang penting adalah Probabilitas n kedatangan dalam periode waktu tertentu,
dimana n = 0,1,2,. Jika kedatangan diasumsikan terjadi dengan kecepatan rata-rata
yang konstan dan bebas satu sama lain disebut distribusi probabilitas Poisson
Ahli matematika dan fisika, Simeon Poisson (1781 – 1840), menemukan sejumlah
aplikasi manajerial, seperti kedatangan pasien di RS, sambungan telepon melalui
central switching system, kedatangan kendaraan di pintu toll, dll. Semua
kedatangan tersebut digambarkan dengan variabel acak yang terputus-putus dan
nonnegative integer (0, 1, 2, 3, 4, 5, dst). Selama 10 menit mobil yang antri
di pintu toll bisa 3, 5, 8, dst.
Ciri distribusi poisson:
i). rata-rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data sebelumnya
ii). bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit, maka pernyataan ini benar
Ciri distribusi poisson:
i). rata-rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data sebelumnya
ii). bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit, maka pernyataan ini benar
- probabilita bahwa seorang pasien datang merupakan angka yang sangat kecil dan konstan untuk setiap interval
- probabilita bahwa 2 atau lebih pasien akan datang dalam waktu interval sangat kecil sehingga probabilita untuk 2 atau lebih dikatakan nol (0).
- Jumlah pasien yang yang datang pada interval waktu bersifat independent
Jumlah pasien yang datang pada satu
interval tidak tergantung pada interval yang lain.
MODEL TEORI ANTRIAN
Teori
antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau
baris baris penungguan.
Contoh – contoh kasus antrian :
1. Para pembelanja yang berdiri
didepan kounter di supermarket.
2. Mobil-mobil yang menunggu di lampu merah.
3. Pasien yang menunggu diklinik rawat jalan.
4. Pesawat yang menunggu lepas landas dibandara udara.
5. Mesin-mesin rusak yang menunggu untuk diperbaiki oleh petugas perbaikan mesin.
6. Surat yang menunggu diketik oleh seorang sekretaris.
7. Program yang menunggu untuk diproses oleh komputer digital.
2. Mobil-mobil yang menunggu di lampu merah.
3. Pasien yang menunggu diklinik rawat jalan.
4. Pesawat yang menunggu lepas landas dibandara udara.
5. Mesin-mesin rusak yang menunggu untuk diperbaiki oleh petugas perbaikan mesin.
6. Surat yang menunggu diketik oleh seorang sekretaris.
7. Program yang menunggu untuk diproses oleh komputer digital.
Fenomena
menunggu adalah hasil langsung dari keacakan dalam operasi sarana pelayanan
secara umum, kedatangan pelangan dan waktu pelayanan tidak diketahui sebelumnya
karena jika bisa diketahui, pengoperasian sarana tersebut dapat dijadwalkan
sedemikian rupa sehingga akan sepenuhnya menghilangkan keharusan untuk
menunggu.
Tujuan mempelajari pengoeprasian sebuah sarana pelayanan dalam kondisi acak adalah untuk memperoleh beberapa karakteristik yang mengukur kinerja sistem yang sedang dipelajari.
Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan dan pelayan adalah berkaitan dengan periode waktu yang diperoleh pelanggan untuk menyelesaikan sebuah pelayanan, dalam antrian kedatangan pelanggan umumnya disebut sebagai distribusi kedatangan (arrival distribution) dan distribusi waktu pelayanan (service time distribution).
Tujuan mempelajari pengoeprasian sebuah sarana pelayanan dalam kondisi acak adalah untuk memperoleh beberapa karakteristik yang mengukur kinerja sistem yang sedang dipelajari.
Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan dan pelayan adalah berkaitan dengan periode waktu yang diperoleh pelanggan untuk menyelesaikan sebuah pelayanan, dalam antrian kedatangan pelanggan umumnya disebut sebagai distribusi kedatangan (arrival distribution) dan distribusi waktu pelayanan (service time distribution).
Faktor faktor penting dalam
pengembangan model antrian :
1. Cara memilih pelanggan dari antrian untuk memulai pelayanan
- FCFS ( first come first served)
- LCFS ( last come first served) - SIRO ( served in random order)
2. Berkaitan dengan rancangan sarana dan pelaksanaan pelayanan
- Parralel served
- Serial served
- Random served
3. Berkaitan dengan rancangan sarana tersebut dan pelaksanaan pelayanan.
4. Berkaitan dengan ukuran antrian yang diijinkan.
5. Berkaitan dengan sifat sumber yang meminta pelayanan.
1. Cara memilih pelanggan dari antrian untuk memulai pelayanan
- FCFS ( first come first served)
- LCFS ( last come first served) - SIRO ( served in random order)
2. Berkaitan dengan rancangan sarana dan pelaksanaan pelayanan
- Parralel served
- Serial served
- Random served
3. Berkaitan dengan rancangan sarana tersebut dan pelaksanaan pelayanan.
4. Berkaitan dengan ukuran antrian yang diijinkan.
5. Berkaitan dengan sifat sumber yang meminta pelayanan.
Unsur-unsur dasar model antrian bergantung pada faktor :
1. Distribusi kedatangan( kedatangan tunggal atau kelompok )
2. Distribusi waktu pelayanan ( pelayanan tunggal atau kelompok )
3. Rancangan sarana pelayanan (stasiun serial, paralel atau jaringan )
4. Peraturan pelayanan(FCFS, LCFS, SIRO) dan prioritas utama.
5. Ukuran antrian( terhingga atau tidak hingga ).
6. Sumber pemanggilan(terhingga atau tidak terhingga).
7. Perilaku manusia( perpindahan, penolakan atau pembatalan).
Aada dua fungsi dasar model antrian
yaitu :
a. Meminimumkan biaya langsung
Biaya
langsung adalah biaya yang timbul akibat lamanya waktu pelayanan yang secara
langsung membebani perusahaan. Contoh pembengkakan biaya akibat waktu ini
adalah pekerja yang dibayar perjam dan diharuskan melayani sejumlah pelanggan,
perusahaan harus membayar pekerja tersebut persatuan waktu.
b. Meminumkan biaya tidak langsung
Biaya
tidak langsung terjadi apabila pelanggan harus menunggu lama sehingga mungkin
membatalkan niat memakai jasa perusahaan teresbut. Proses antrian pada umumnya
dikelompokan kedalam empat struktur dasar menurut sifat – sifat fasilitas
pelayanan,yaitu:
1.
Single Channel – Single phase (satu saluran satu tahap)
2.
Single Channel – Multi phase (satu saluran banyak tahap)
3.
Multi Channel – Single phase (banyak saluran satu tahap)
4.
Multi Channel – Multi phase (banyak saluran satu tahap)
Pada
kesempatan kali ini kelompok kami hanya memusatkan kepada model antrian Multi
Channel Single Phase.
- Asumsi – asumsi dalam multi channel single phase ( infinte )
-
Jumlah antrian tidak dibatasi
-
Kedatangan mengikuti distribusi
poisson
-
Waktu pelayanan mengikuti
distribusi exponential negative
-
First come First served
-
Saluran dikalikan dengan tingkat
pelayanan > dari tingkat kedatangan.
Peran Distribusi Poisson dan Eksponensial
Situasi antrian dimana kedatangan
dan keberangkatan (kejadian) yang timbul
selama interval waktu dikendalikan
dengan kondisi berikut :
• Kondisi 1 :Probabilitas dari sebuah kejadian( kedatangan atau keberangkatan)
yang timbul antara t dan t +s bergantung hanya pada panjang s, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode waktu (0,t).
• Kondisi 2 : Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h adalah positif tapi kurang dari satu.
• Kondisi 1 :Probabilitas dari sebuah kejadian( kedatangan atau keberangkatan)
yang timbul antara t dan t +s bergantung hanya pada panjang s, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode waktu (0,t).
• Kondisi 2 : Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h adalah positif tapi kurang dari satu.
• Kondisi 3 : Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang
sangat kecil.
Ketiga kondisi diatas menjabarkan sebuah proses dimana julah kejadian selama satu interval waktu yang diberikan adalah Poisson, dan karena itu interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut turut adalah eksponensial. Dengan kasus demikian, kita katakan bahwa kondisi kondisi tersebut mewakili proses Poisson.
- Ciri Ciri Distribusi poisson :
-
Tingkat kedatangan rata – rata
dapat diduga berdasarkan data masa lalu
-
Tingkat kedatangan rata – rata
persatuan waktu adalah konstan
-
Banyaknya kedatangan dalam suatu
selang waktu tidak dipengaruhi apa yang terjadi pada selang waktu sebelum nya
-
Probabilitas suatu kedatangan dalam
selang yang sangat pendek adalah sangat kecil sehingga probabilitas > dari
satu kedatangan dalam selang waktu yang pendek akan mendekati 0 (nol).
Contoh Soal :
PT.
PD jaya mempunyai 2 CSO untuk melayani pertanyaan dari pelanggan. Diketahui
waktu rata – rata untuk melayani seorang
pelanggan 8 menit/orang mengikuti distribusi eksponential negative. Tingkat
kedatangannya 10 orang per jam mengikuti distribusi poisson. Tentukan :
a.
Tingkat Kegunaan
b.
Proporsi waktu menganggur CSO
c.
Rata – rata banyaknya pengantri dalam antrian
d.
Rata – rata banyaknya pengantri dalam system
e.
Rata – Rata waktu penunggu dalam antrian
f.
Rata – rata waktu menunggu dalam system
g.
Probabilitas adanya orang ke – 5
h.
Probabilitas adannya 5 orang.
Atas dasar sifat proses pelayanannya, struktur antrian dapat
diklasifikasikan menurut susunan saluran (channel) dan phase,
yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran
atau channel menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki sistem, atau dengan
kata lain menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan. Sedangkan istilah phase
berarti jumlah stasiun pelayanan dimana customer harus melaluinya
sebelum pelayanan dinyatakan lengkap.
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi, yakni :
Single channel – single phase, berarti
hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem dan hanya ada satu stasiun pelayanan.
Contoh untuk model struktur ini adalah pelayanan pada pembelian tiket KA,
supermarket, tukang cukur, dan sebagainya.
Single channel – multiphase, yang berarti hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem, tetapi ada lebih
dari satu stasiun pelayanan yang berurutan. Contoh model antrian ini adalah
pada lini produksi massa, pencucian mobil, bengkel motor, dan sebagainya.
Multichannel – single phase, yang berarti
ada lebih dari satu jalur untuk memasuki sistem, namun hanya ada satu stasiun
pelayanan. Contoh model ini terdapat pada sistem pembayaran di supermarket,
pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong
rambut oleh beberapa tukang potong, dan sebagainya.
Multichannel – multiphase, yang berarti
ada lebih dari satu jalur untuk memasuki sistem dan ada lebih dari satu stasiun
pelayanan. Contoh model struktur
antrian ini terdapat pada pelayanan pasien di rumah sakit, produksi massa
dengan lebih dari satu lini produksi, dan lain-lain.
2. Sistem Pelayanan Antrian
Sistem Pelayanan Antrian meliputi beberapa hal yakni garis antrian/ baris tunggu dan ketersediaan fasilitas.
Sistem Pelayanan Antrian meliputi beberapa hal yakni garis antrian/ baris tunggu dan ketersediaan fasilitas.
a) Garis antrian/ baris tunggu.
Faktor-faktor yang terkait dengan garis antrian
meliputi panjang antrian, jumlah baris antrian dan disiplin antrian.
- Panjang Kapasitas Antrian
Dalam pengertian praktis, panjang kapasitas antrian dapat
dikelompokkan menjadu dua yakni 1) panjang kapasitas antrian yang potensial tak
terbatas, misalnya panjang antrian di jembatan penyeberangan, atau antrian
membeli tiket bioskop. 2) panjang kapasitas antrian yang terbatas baik
karena ketentuan peraturan atau karena keterbatasan karakteristik ruang fisik,
misalnya tempat parkir.
- Jumlah Antrian.
Jumlah antrian dalam sistem antrian dikelompokkan menjadi dua yakni
antrian tunggal. Artinya hanya ada satu fasilitas layanan untuk melayani
antrian. 2) Antrian berganda/ multi. Artinya ada beberapa fasilitas layanan di
depan baris antrian.
- Disiplin Antrian
Disiplin antrian dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non
preemptive. Disiplin preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang
melayani seseorang, kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan
meskipun belum selesai melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non
preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya
baru kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin
first come first serve menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan
dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai kombinasi dari
tersebut. Yaitu prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para
pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari
sepuluh jenis barang (dengan keranjang) di super market disediakan counter tersendiri.
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara
melayani pengantri. Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan
yang biasa digunakan, yaitu :
- FirstCome FirstServed (FCFS) atau FirstIn FirstOut (FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.
- LastCome FirstServed (LCFS) atau LastIn FirstOut (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
- Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada
- peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
- Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Dalam hal di atas telah
dinyatakan bahwa entitas yang berada dalam garis tunggu tetap tinggal di sana
sampai dilayani. Hal ini bisa saja tidak terjadi. Misalnya, seorang pembeli
bisa menjadi tidak sabar menunggu antrian dan meninggalkan antrian. Untuk
entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani digunakan istilah
pengingkaran (reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada panjang garis
tunggu atau lama waktu tunggu. Istilah penolakan (balking) dipakai untuk
menjelaskan entitas yang menolak untuk bergabung dalam garis tunggu (Setiawan,
1991).
- Struktur Antrian
Dalam mengelompokkan model-model antrian yang berbeda-beda, akan
digunakan suatu notasi yang disebut Kendall’s Notation. Notasi ini sering
dipergunakan karena beberapa alasan. Pertama, karena notasi tersebut merupakan
alat yang efisien untuk mengidentifikasi tidak hanya model-model antrian,
tetapi juga asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Kedua, hampir semua buku yang
membahas teori antrian menggunakan notasi ini.
Bentuk Model Umum :
1/ 2/ 3/ 4
1 = Tingkat kedatangan
2 = Tingkat Pelayanan
3 = Jumlah fasilitas pelayanan
4 = Besarnya populasi
2 = Tingkat Pelayanan
3 = Jumlah fasilitas pelayanan
4 = Besarnya populasi
Notasi yang sering dipakai adalah :
Singkatan Penjelasan
M : Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Poisson
D : Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Deterministik (diketahui konstan)
K : Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan
S : Jumlah fasilitas pelayanan
I : Sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas (infinite)
F : Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (finite)
M : Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Poisson
D : Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Deterministik (diketahui konstan)
K : Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan
S : Jumlah fasilitas pelayanan
I : Sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas (infinite)
F : Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (finite)
Tanda pertama notasi selalu menunjukkan distribusi tingkat kedatangan. Dalam hal ini, M menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti distribusi probabilitas Poisson. Tanda kedua menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Tanda ketiga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem. Tanda keempat dan kelima ditambahkan untuk menunjukkan apakah sumber populasi dan kepanjangan antrian adalah tak-terbatas (I) atau terbatas (F).
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh
sistem antrian :
1. Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.
3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
Top banget! trims!
BalasHapus